You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Gaji PHL Pertamanan Jakpus Belum Dibayar Lima Bulan
Gaji PHL Pertamanan Jakpus Belum Dibayar Lima Bulan.
photo doc - Beritajakarta.id

Ratusan Guru Honorer Belum Terima Honor 2 Bulan

Waduh parah, padahal sudah mau Lebaran, kapan akan dicairkan. Sudah gaji kecil ditunda segala, tolong kasih kejelasan

Akibat terlambatnya pencairan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), ratusan guru berstatus hononer tingkat SMA dan SMK di Jakarta Timur, selama dua bulan belum menerima honor. Selain itu, mandeknya BOP juga berimbas pada listrik, air, dan kegiatan praktik di sekolah terancam disegel.

“Sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan dananya cair. Kalau begini terus, listrik dan air bakalan diputus," kata Eko Wibowo, Kepala SMKN 48, Jakarta Timur, Kamis (26/6).

532 Guru dan Honorer di Jakbar Dapat Bantuan ZIS

Menurut Eko, BOP seharusnya sudah cair pada sekitar tanggal 20 setiap bulan. Namun sampai saat ini, sudah dua bulan belum turun, sehingga pihak sekolah pun kesulitan pembiayaan. "Kami jadi pusing untuk mencari biaya, sementara kegiatan belajar mengajar harus terus berjalan," ujarnya. SMKN 48 sendiri setiap bulannya memerlukan biaya sekitar Rp 300 juta.

 “Waduh parah, padahal sudah mau Lebaran, kapan akan dicairkan. Sudah gaji kecil ditunda segala, tolong kasih kejelasan,” ujar salah seorang guru honor yang enggan disebutkan namanya.

Selain guru honorer, terlambatnya pencairan BOP juga dirasakan para penjaga sekolah serta petugas kebersihan. Di Jakarta Timur terdapat 120 SMA dan 204 SMK. Untuk SMA Negeri rata-rata jumlah pegawai honornya mencapai 15 orang.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Timur, Budiana mengakui,  jika gaji para honorer belum turun. Menurutnya, keterlambatan pencairan dana tersebut lantaran pihak sekolah terlambat saat melaporkan BOP dan penggunaannya. "Seharusnya sekolah memberikan laporannya tepat waktu," katanya.

Budiana menyebutkan, pada tanggal 2 Juni seluruh kepala sekolah sudah dikumpulkan. Namun saat itu mereka meminta ditunda karena ada sekolah yang laporannya belum selesai. "Sampai tanggal 23 Juni kemarin baru selesai dan sudah kita proses untuk pencairan. Semoga Jumat sudah bisa diterima," terangnya.

Ia menambahkan, jika ada satu dua sekolah terlambat membuat laporan, maka akan berpengaruh pada sekolah secara keseluruhan. Sebab pengiriman dana BOP harus secara kolektif. "Ini juga pembelajaran kepada sekolah agar tepat waktu dalam pembuatan laporan," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3670 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1073 personNurito
  3. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye922 personTiyo Surya Sakti
  4. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye913 personFolmer
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye896 personNurito